Konfigurasi HSRP (Hot Standby Redudancy Protocol) Pada Cisco






HSRP merupakan salah satu dari High Availibility. Apa itu High Availibility? Yaitu suatu mode untuk menjadikan gateway dari dua ISP dan digabungkan seolah-oleh menjadi satu gateway yang sama. Namun, dengan begitu kita harus menyediakan satu ip virtual yang sama antar ISP.

Kelebihan dari High Availibility adalah cadangan jalur lainnya jika salah satu jalur/link putus.
HSRP dapat diartikan sebuah protocol redudancy standar cisco yang menetapkan sebuah router yang secara otomatis mengambil alih jika router yang lain gagal. Di dalam HSRP mendefinisikan dua status router yang router aktif dan router standby. Router standby digunakan sebagai redundancy dari router aktif jika router aktif gagal merouting.

(HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak tersebut yang dapat dikonfigurasi untuk menyediakan Layer 3 redundansi untuk network host.Dua router interface bekerja sama untuk menyajikan 1 virtual router atau default gateway untuk host di LAN, jadi ketika salah satu router down yang di konfigurasi HSRP link pada jaringan tersebut akan tetap berjalan, di karenakan ip gateway yang di kenal host adalah virtual router.


Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip addr 12.12.12.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip addr 10.10.10.1 255.255.255.0

2. Kemudian sekarang memberikan IP Address pada  router 2.


Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip addr 12.12.12.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip addr 23.23.23.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh 


3. Nah sekarang Router3 nya yang dikasih IP Address
Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip addr 23.23.23.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh
Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip addr 10.10.10.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no sh 


4. Sebelum melakukan Konfigurasi HSRP kita harus merouting terlebih dahulu ke 3 Router tersebut. Disini ane menggunakan dynamic eigrp


Router1(config)#router eigrp 10
Router1(config-router)#network 12.12.12.0
Router1(config-router)#network 10.10.10.0
Router1(config-router)#no auto-summary

Router2(config)#router eigrp 10

Router2(config-router)#network 12.12.12.0
Router2(config-router)#network 23.23.23.0
Router2(config-router)#no auto-summary

Router3(config)#router eigrp 10

Router3(config-router)#network 23.23.23.0
Router3(config-router)#network 10.10.10.0
Router3(config-router)#no auto-summary

dengan begini semua router sudah saling terkoneksi
5. Nah sekarang kita mulai Konfigurasi HSRP nya. Kita konfigurasi ip virtualnya yang akan dijadikan gateway untuk pada client. Konfigurasi ip virtual dilakukan pada router yang terhubung ke arah client

R1#conf t
R1(config-if)#standby 1 ip 12.12.12.12
R1(config-if)#standby 1 preempt
R3(config-if)#standby 1 ip 12.12.12.12
R3(config-if)#standby 1 preempt
R3(config-if)#standby 1 priority 105
R3(config-if)#standby 1 track fa0/0


6. Pada router dua, beberapa konfigurasi saya tambahkan. Hal ini berarti R3 adalah jalur utama yang dilalui client. Sedangkan R1 adalah jalur backup, jika link pada R3 ada yang putus.
Lanjut lagi, tinggal tahap akhir konfigurasi. Kita setting passive-interface pada kedua router dengan routing EIGRP yang baru saja dibuat sebelumnya.




R1(config)#router eigrp 10
R1(config-router)#passive-interface fa1/0
R1(config-router)#
R3(config)#router eigrp 10
R3(config-router)#passive-interface fa1/0
R3(config-router)#

7. Kemudian Setting IP Address pada client.

PC 1 = 10.10.10.5     255.255.255.0     10.10.10.1
PC 2 = 10.10.10.6     255.255.255.0     10.10.10.1

8. Sekarang coba kirim paket dari Router 2 yang paling teratas ke Client.      

No comments:

Post a Comment

Pages